Rabu, 14 September 2016

TEKNOLOGI RFID SEBAGAI IMPLEMENTASI IOT DI PERPUSTAKAAN

Dunia saat ini sedang memulai era Internet of Thing, dimana semua benda dimuka bumi ini memiliki ID khusus yang membuatnya dapat dikendalikan melalui internet dari mana saja dan kapan saja. Fenomena IOT  telah memunculkan banyak tenologi baru yang memungkinkan penerapannya disegala bidang kehidupan, termasuk perpustakaan.
Salah satu teknologi implementasi dari IOT yang kini sedang dikembangkan dan mulai digunakan di perpustakaan adalah teknologi RFID. Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi identifikasi otomatis dengan menggunakan gelombang elektromagnetik untuk transmisi dan menerima informasi yang tersimpan dalam tag atau transponder atas permintaan RFIDreader (Jin Li and Cheng Tau, 2006) (Amin R, L Yang, Manoz T, 2009). Suatu sistem berbasis teknologi RFID memiliki beberapa keuntungan dibanding dengan identifikasi konvensional seperti rentang membaca lebih tinggi, lebih cepat transfer data, kemampuan RFID tag yang dapat ditanam kedalam suatu objek atau benda, dan juga kemampuan untuk membaca tagdalam jumlah yang besar secara bersamaan. (W-K. J, S. S Peng dan W-H Huang 2008)
Suatu sistem RFID secara utuh terdiri atas 3 komponen:
Ø Tag RFID, dapat berupa stiker, kertas atau plastik dengan beragam ukuran. Didalam setiap tag ini terdapat chip yang mampu menyimpan sejumlah informasi tertentu.
Ø Terminal Reader RFID, terdiri atas RFID-reader dan antenna yang akan mempengaruhi jarak optimal identifikasi. Terminal RFID akan membaca atau mengubah informasi yang tersimpan didalam tag melalui frekuensi radio. Terminal RFID terhubung langsung dengan sistem Host Komputer.
Ø Host Komputer, sistem komputer yang mengatur alur informasi dari item-item yang terdeteksi dalam lingkup sistem RFID dan mengatur komunikasi antara tag dan reader. Host bisa berupa komputer stand-alone maupun terhubung ke jaringan LAN / Internet untuk komunikasi dengan server.

     Selain berfungsi sebagai tag identifikasi, tag RFID juga memiliki berbagai fitur sekuritas bawaan (built-in) sehingga dapat dikembangkan sebagai pondasi infrastruktur pengendalian. Layanan self-service diwujudkan dengan sebuah perangkat Smart Self-Service Kiosk. Perangkat ini merupakan perpaduan dari: komputer, smartcard reader, terminal RFID, dan Self-Check-In Box. Dengan kartu anggota berbasis smartcard, keabsahan status anggota dapat diverifikasi dengan memasukkan kartu anggota ke smartcard-reader dan memasukkan PIN. Verifikasi dapat diperkuat dengan menggunakan sidik jari. Seluruh koleksi yang akan dipinjam akan diidentifikasi, tag di setiap koleksi akan diperbaharui dengan informasi peminjam, sehingga koleksi dapat melewati gerbang deteksi tanpa memicu alarm pencurian. Untuk mengembalikan koleksi tidak perlu menggunakan layanan loket, cukup memasukkan seluruh koleksi ke Self-Check In Box. Boks khusus ini akan otomatis mendeteksi koleksi dan identitas peminjam, serta memperbaharui database perpustakaan.

                               Image result for CARA KERJA SISTEM RFID
                                                              Cara Kerja Sistem RFID
                                                       Sumber:http://ciptaalphateknologi.com/ 

                                       

Namun, tentu saja setiap kemunculan teknologi baru menimbulkan kecemasan klasik di kalangan pustakawan sebagai tenaga konfensional sebuah perpustakaan, yaitu "Kalau sudah begini apa lagi fungsi pustakawan?"  


REFERENSI
Berliana, Topan, 2005 Perpustakaan Masa depan dengan teknologi RFID Gamatechno.www.irfnet.org/files-upload/pdf-files/company_profile_gamatech
Maryono, Dasar-dasar Radio Fequensi Identification (RFID) Teknologi yang Berpengaruh di Perpustakaan. Media Informasi vol XIV no.20 Tahun 2005
Supriyono, 2009 Penerapan RFID di bidang Perpustakaan, UGM, Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar