Jadi
sebelum saya mulai menulis artikel kali ini, saya ingin mencoba membawa anda pada situasi seperti dibawah ini.
- Pernah kah anda merasa mengingat sesuatu tapi sulit mengucapkannya?
- Pernah anda mengalami kejadian yang anda rasa pernah terjadi sebelumnya? (de javu?)
- Atau pernahkah anda lupa dimana meletakkan kunci motor? Lupa menyimpan file penting? Lupa dengan hari-hari penting? melupakan banyak hal sehingga membuat anda kewalahan? Khusus point ke tiga ini, inilah kelemahan terbesar saya.
Forgetting
atau Lupa, katanya manusia itu tempatnya salah dan khilaf (lupa) tapi jika lupa
terus-terusan apakah itu wajar?
Baik
mari kita memulai dengan Epistemologi
Ingatan,
Upaya kita mengingat, menjaga ingatan dan berjuang melawan lupa adalah sebuah proses epistemologis. Bahkan dalam hal yang sangat sederhana, mengingat adalah awal dari proses mengetahui. Ingatan kita adalah pengetahuan kita. Ingatan sebagai pengetahuan adalah proses memuntahkan ke permukaan semua realitas yang telah terjadi yang terkubur dalam file-file memori kita. Lalu bagaimana jika kita melupakan ingatan tersebut ? atau yang dalam istilah psikologi biasa disebut forgetting information.
Upaya kita mengingat, menjaga ingatan dan berjuang melawan lupa adalah sebuah proses epistemologis. Bahkan dalam hal yang sangat sederhana, mengingat adalah awal dari proses mengetahui. Ingatan kita adalah pengetahuan kita. Ingatan sebagai pengetahuan adalah proses memuntahkan ke permukaan semua realitas yang telah terjadi yang terkubur dalam file-file memori kita. Lalu bagaimana jika kita melupakan ingatan tersebut ? atau yang dalam istilah psikologi biasa disebut forgetting information.
Forgetting adalah proses hilangnya informasi
yang ada dalam memori kita. Forgetting sendiri dibedakan menjadi beberapa jenis
- Teori Motivated Forgetting
Dalam teori ini kita memang sengaja melupakan
sesuatu. Itu terjadi karena kejadian tersebut memang tidak menyenangkan bagi
kita.
Contohnya: orang-orang yang mengalami trauma
akan suatu kejadian maka ia akan berusaha kerasa untuk dengan sengaja tidak
mengingat kejadian itu. Atau misalnya ada mantan pacar kalian yang tidak
menyenangkan kisah saat bersamanya maka kalian akan berusaha keras melupakan
kenangan tersebut. Ups jangan baper dulu tulisannya masih panjang nih.
2. Teori Decay
2. Teori Decay
Dalam teori ini memori disimpan dalam bentuk
jejak-jejak ingatan. Dan memori tersebut akan aus jika tidak pernah diulang.
Contohnya: teman SD anda dulu yang sudah
tidak pernah bertemu sama sekali, dan ketika dewasa anda bertemu kembali tentu
saja dengan wajah yang sudah berbeda, tapi anda yakin wajah teman anda itu
masih menyisakan garis-garis wajah yang pernah anda kenali dahulu, namun anda
tidak mampu mengingat namanya kembali karena anda sudah tidak pernah memanggil
namanya lagi sejak puluhan tahun lalu. Merasa tua ya sekarang? Maaf.
3. Teori
Interferensi
Dalam teori ini, informasi yang baru ataupun
lama akan mempengaruhi informasi yang sudah lebih dulu ada di dalam memori
kita.
Interferensi ini dibagi lagi menjadi dua macam:
- Interferensi retro-aktif, yaitu informasi yang baru menggangu proses mengingat informasi yang telah disimpan di dalam memori
- Interferensi pro-aktif informasi yang telah disimpan dalam memori menganggu proses mengingat informasi yang baru saja disimpan.
Contohnya: Ketika anda mencoba menghapal bahan
kuliah satu semester dalam semalam karena besok ada ujian, maka jika satu
topic berhasil anda ingat lalu anda berusaha menambah hapalan dengan topic yang
lain maka topic yang telah anda hapal tadi bisa jadi akan terganggu, dan ketika
anda mencoba memanggil kembali topic pertama anda bisa saja lupa.
4. Teori
Retrieval Failure
Dalam teori ini informasi tidak bisa
dimunculkan kembali karena petunjuk yang diberikan kurang memadai.
Selain itu Forgetting juga dipengaruhi oleh
factor fisiologis.
1. Alzheimer;
Menurunnya fungsi sinaps neuron di CNS karena ausnya hormone
interkoneksitas
2. Amnesia
Gangguanng pada engram (perubahan fisik di otak karena proses penyimpanan informasi)
Amnesia dibagi menjadi 2 jenis:
3. Korsako off Syndrome
Gangguanng pada engram (perubahan fisik di otak karena proses penyimpanan informasi)
Amnesia dibagi menjadi 2 jenis:
- Amnesia retrograde: lupa informasi yang lalu
- Amnesia anterograd: lupa informasi yang baru
Yaitu penurunan ingatan (amnesia) dalam Long Term
Memory pada penderita alkoholik
Memory pada penderita alkoholik
Pada
bagian awal saya menyinggung soal de javu? Lalu bagaimana dengan dejavu? Sebenarnya
dejavu juga merupakan proses otak kita dalam mengingat suatu kejadian yang
pernah terjadi dan proses memanggi kembali informasi yang tersimpan di dalam
memori berupa informasi tempat, situasi, atau kejadian yang sebenarnya memiliki
“kesan” atau “sensasi” yang sama dengan yang pernah kita alami dulu. Oleh sebab
itu orang yang mengalami dejavu pasti mengatakan “ kok kayaknya aku pernah
mengalami ini ya”. Ada
kata-kata “kayaknya” hal ini menandakan orang tersebut tidak benar yakin
seratus persen akan ingatannya tentang kejadian tersebut dia hanya merasakan
“sensasi” yang sama akan kejadian yang sedang terjadi saat ini dengan kejadian
yang sudah pernah terjadi dahulu.
Jadi sebenarnya ada beberapa tips untuk kita
terhindar dari Forgetting yaitu
- ingatlah untuk selalu mengingat agar kita tetap ingat
- ada pepatah yang mengatakan bahwa seburuk-buruknya tulisan adalah sebaik-baiknya ingatan; jadi tulislah apapun yang ingin anda ingat
- Manage informasi anda dengan lebih baik.
Jadi sebenarnya lupa atau forgetting itu wajar-wajar saja kok, karena lupa merupakan proses memori memanggil kembali informasi yang tersedia. Hanya saja dalam hasil akhirnya ada yang berhasil, setengah berhasil, atau tidak berhasil sama sekali dalam memanggil kembali informasi yang tersedia dalam memori. Tapi kalau keseringan lupa mungkin ada yang salah dengan memori kita.
Daftar
Pustaka
Anderson,
J. R. (1995). Learning and Memory: An integrated approach, 4th Edition. John
Wiley & Sons, Inc. New York: NY
Priyanto, Ida Fajar. 2016. Memory, cognition,
and Disruptive Technology. Materi Kuliah Isu-isu Kontemporer Informasi.
Yogyakarta
Pudjono,
Marnio (2006). TEORI‐TEORI KELUPAAN.
Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
aghhh.. ingatan,, klo kenangan berkesan susah bingit dilupain, dan klo kesinggung dikit gmpng muncul lagi.. klo dcba ngelupain mlah tmbh inget,, butuh ulasan tmbhan tntang "Teori Motivated Forgetting"..
BalasHapusiya mas very, tadinya sih mau tambahin itu juga tapi takut kepanjangan, yg baca bosen, okedeh tak tambahin
Hapusvery curcol
Hapus"ingatlah untuk selalu mengingat agar kita tetap ingat"agak njlimet ini...kentara kalo habis nge-filsuf yak he3
BalasHapushanya permainan bahasa saja itu mbak fida, intinya semakin sering kita mengingat semakin mudah kita ingat jika informasi itu dibutuhkan kembali
Hapussemoga setelah nulis ini gak suka lupa lagi ya sist, apalagi masalah kunci.. :)
BalasHapusinformation overload juga menjadi salah satu penyebab kita mudah lupa. agak sulit dihindari krn kita setiap saat dijejali informasi yang seringkali malah 'junk'. membuat 'filter' juga nampaknya sulit krn informasi datangnya sering nggak pake permisi.. dan kemudian yang terjadi adalah filter failure. blunderrrr... btw, tks tips nya. semoga saya ingat terus kalau harus ingat untuk tetap mengingat apa yang harus diingat. gudluck for me! :D
BalasHapus